top of page
.jpg

Hal Penting Tentang Pemeriksaan Sperma yang Perlu di Ketahui

Pemeriksaan sperma adalah prosedur yang dilakukan untuk menganalisis jumlah dan kualitas sperma. Selain itu, pemeriksaan ini juga dilakukan untuk menentukan tingkat kesuburan pria.

 

Analisis Sperma mengukur tiga faktor utama kesehatan sperma, yaitu:

  • Jumlah sperma (concentration).

  • Bentuk dan ukuran sperma (morphology).

  • Pergerakan sperma (motility).

 

Untuk bisa mendapatkan hasil pemeriksaan yang ideal mengenai kesehatan sperma, dokter akan melakukan 2–3 kali cek sperma untuk mendapatkan sampel rata-rata.

Pengambilan sampel sperma rata-rata dapat memberikan hasil yang meyakinkan karena jumlah sperma bisa bervariasi setiap hari. 

​

Mengapa Perlu Melakukan Cek Sperma?

Produksi sperma yang rendah bisa menyebabkan infertilitas pada pria atau penurunan kemampuan untuk bisa membuat pasangan hamil. Berdasarkan hal tersebut, maka cek sperma sangat penting untuk dilakukan. 

Pemeriksaan sperma umumnya dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa hal, yaitu:

  • Tingkat kesuburan pria
    Pemeriksaan sperma dilakukan terhadap pria atau pasangan yang diduga memiliki masalah kesuburan. Tes ini umumnya dilakukan pada pasangan yang telah menjalani program hamil selama 12 bulan, tetapi tidak kunjung mendapatkan hasil.

  • Keberhasilan vasektomi
    Pemeriksaan ini dilakukan pada pasien yang baru menjalani vasektomi untuk memastikan tidak ada sperma yang terkandung di dalam semen (air mani). Pemeriksaan sperma biasanya dilakukan 1 bulan sekali dalam 3 bulan pada pria yang telah menjalani vasektomi.

  • Diagnosis sindrom Klinefelter
    Pemeriksaan sperma dilakukan untuk mendiagnosis salah satu penyakit, yaitu sindrom Klinefelter. Sindrom Klinefelter sendiri adalah kelainan genetik pada pria yang memiliki ekstra kromosom-X. Kondisi ini ditandai dengan infertilitas atau kemandulan.

 

Kapan Harus Melakukan Cek Sperma?

Cek sperma dilakukan ketika pasangan kesulitan untuk memiliki keturunan. Dengan tes ini, dokter dapat mengetahui apakah seseorang tersebut subur atau tidak.

Selain itu, cek sperma juga dapat mengetahui jumlah sperma, encer atau tidaknya sperma, serta kemungkinan adanya disfungsi sperma yang berpengaruh terhadap infertilitas.

​

Apa yang perlu di siapkan sebelum Pemeriksaan Sperma ?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh pasien sebelum menjalani pemeriksaan sperma, yaitu:

  •  Tidak melakukan hubungan intim atau masturbasi selama 3-5 hari sebelum tes.

  • Hentikan kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol selama 2–5 hari sebelum menjalani pemeriksaan.

  • Hentikan konsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan jumlah sperma, seperti cimetidine, spironolactone, nifedipine, atau colchicine, serta produk herbal, seperti echinacea dan St. John’s wort.

  • Hindari penggunaan pelumas atau kondom yang mengandung bahan pembunuh sperma (spermisida).

 

Prosedur Pemeriksaan Sperma

Salah satu cara untuk mengumpulkan sampel sperma adalah dengan masturbasi. Klinik atau rumah sakit umumnya menyediakan ruangan khusus bagi pasien untuk mengambil sampel sperma serta wadah penampung khusus untuk sperma. 

Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam proses pengambilan sperma adalah:

  • Bersihkan tangan dan penis dengan sabun dan air bersih, kemudian keringkan.

  • Bukalah tutup wadah dan pastikan wadah sampel bersih, kering, dan steril.

  • Posisikan wadah sampel ketika hendak ejakulasi sehingga sperma dapat masuk ke dalam wadah. Penting untuk diingat, jangan memasukkan sperma yang tumpah ke dalam wadah.

  • Segera tutup wadah hingga rapat setelah sperma berhasil dikumpulkan.

 

Segera jadwalkan pemeriksaan Analisa Sperma Anda di Budi Sehat dengan hubungi WA 0811 267 4420

Copyright 2019 | PT. BUDI SEHAT SENTRA DIAGNOSTIKA

Terakreditasi
bottom of page