
Ketahui Berapa Lama Batas Telat Haid yang Perlu Diwaspadai !
Telat haid sering kali dianggap sebagai tanda awal kehamilan. Memang benar, tapi hal ini hanya salah satu penyebabnya. Hal yang perlu diwaspadai adalah kondisi terlambat menstruasi alias haid bisa saja disebabkan oleh hal yang lebih serius, termasuk gangguan kesehatan.
Nyatanya, telat haid bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, termasuk stres, mengalami penurunan atau kenaikan berat badan, tengah hamil, mengonsumsi pil KB, gangguan hormon, hingga mengidap penyakit serius.
Batas Telat Haid dan Kapan harus ke Dokter ?
Telat haid sering kali dianggap sebagai hal yang sepele, karena kondisi ini memang kerap terjadi dan bisa dialami oleh semua wanita. Namun, penting untuk mengetahui batas telat haid dan hal apa saja yang perlu dilakukan. Jika disebabkan oleh gangguan kesehatan, telat haid perlu segera mendapatkan tindakan medis agar dapat terhindar dari komplikasi serius. Untuk mengetahui kondisi tubuh dan kemungkinan penyebab telat haid, cobalah untuk melakukan pemeriksaan dengan dokter spesialis kebidanan kandungan atau Sp.OG. Nantinya, dokter akan memberi petunjuk terkait hal apa saja yang perlu dilakukan saat mengalami telat haid.
​
Pemeriksaan ke dokter harus dilakukan jika telat haid terjadi dalam waktu yang tidak wajar, misalnya lebih dari 90 hari. Selain itu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika siklus haid terjadi dengan tidak normal, pendarahan berlebihan, atau haid yang tiba-tiba berhenti.
Kapan Harus Waspada Saat Telat Haid ?
-
Telat haid lebih dari 3 bulan tanpa kehamilan: Jika kamu tidak hamil dan mengalami telat haid selama 3 bulan atau lebih, segera konsultasikan dengan dokter.
-
Telat haid disertai gejala lain: Jika telat haid disertai gejala seperti nyeri panggul yang parah, perdarahan di luar siklus menstruasi, atau gejala lain yang mengkhawatirkan, segera cari pertolongan medis.
-
Perubahan siklus menstruasi yang signifikan: Jika mengalami perubahan yang signifikan dalam siklus menstruasi, seperti menjadi sangat tidak teratur atau sangat jarang, konsultasikan dengan dokter.
Penyakit yang Bisa Memicu Telat Haid
1. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal yang umum, di mana ovarium mengembangkan sejumlah kecil kista.
2. Penyakit Kronis
Gangguan hormon atau gula darah yang tidak stabil dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
3. Masalah Tiroid
Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme (kurang aktif) maupun hipertiroidisme (terlalu aktif), bisa menyebabkan menstruasi yang tidak teratur.
4. Aktivitas Fisik Berlebihan
Hormon yang mengatur siklus menstruasi, seperti luteinizing hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH), dapat dipengaruhi oleh stres fisik, sehingga mengakibatkan haid tidak teratur atau bahkan berhenti.
5. Menopause Dini
Menopause dini, juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur, adalah kondisi ketika menstruasi berhenti sebelum usia 40 tahun.
6. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Kontrasepsi hormonal, termasuk pil KB, suntikan, implan, atau patch, dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi. Beberapa wanita mungkin mengalami keterlambatan haid atau bahkan tidak mendapatkan haid sama sekali selama menggunakan bentuk kontrasepsi hormonal tertentu.
7. Perubahan Berat Badan
Perubahan berat badan yang signifikan, baik penurunan atau peningkatan, dapat mempengaruhi hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Jika kondisi telat haid sudah mengkhawatirkan atau bahkan menganggu program hamilmu, maka segera bicara dengan dokter obsgyn untuk mendapatkan solusi masalah ini.
Kamu bisa melakukan reservasi dengan dr. Antonius Dharmawan, Sp.OG dengan menghubungi 0811 267 1891.


