
Ketahui Penyakit Stroke, Gejala dan Pencegahannya
Stroke adalah kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terputus akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah, sehingga terjadi kematian sel-sel pada sebagian area di otak.
Pengobatan awal yang cepat dan tepat diperlukan guna mengurangi angka kematian dan kecacatan akibat stroke. Pencegahan menjadi peran penting dalam menghindari terjadinya stroke
Penyebab Stroke
Ada dua faktor yang merupakan penyebab stroke, yaitu risiko medis dan risiko perilaku.
1. Faktor risiko medis
Faktor risiko medis yang menyebabkan atau memperparah stroke, antara lain hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gangguan jantung, diabetes, riwayat stroke dalam keluarga (faktor keturunan) dan migren (sakit kepala sebelah)
2. . Faktor risiko perilaku
Faktor risiko perilaku disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi minuman bersoda dan beralkohol, gemar mengonsumsi makanan cepat saji (fast food dan junk food).
Gejala Stroke
Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara sederhana mempunyai lima tanda tanda utama yang harus dimengerti dan sangat dipahami.
Tanda-tanda utama serangan stroke :
-
Rasa kebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka, tangan atau kaki, terutama pada satu sisi tubuh saja.
-
Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti jika diajak bicara.
-
Satu mata mendadak kabur atau melihat double dengan kedua mata.
-
Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan.
-
Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya. Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda lain yang harus diwaspadai, yaitu;
-
Mual, panas dan sering muntah-muntah.
-
Pingsan mendadak, atau hilang kesadaran secara mendadak.
Jenis Stroke
Jenis stroke jika dilihat dari penyebabnya dibagi menjadi dua, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.
Stroke iskemik terjadi jika pasokan darah berhenti akibat sumbatan pada pembuluh gumpalan darah dan stroke
Stroke hemoragik terjadi jika pembuluh darah yang memasok darah ke otak pecah.
Penanganan Stroke
Stroke umumnya didiagnosis melalui tanda-tanda fisik, serta melalui foto atau pencitraan otak seperti CT Scan/ MRI dan MRA otak. Manfaat foto untuk menentukan apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah, adanya risiko serangan stroke iskemik, bagian otak mana yang terserang, dan seberapa parah stroke tersebut.
Pada umumnya stroke diobati dengan obat-obatan, termasuk obat untuk menurunkan tekanan darah, menurunkan kadar gula didalam darah dan kolesterol, dan upaya melarutkan sumbatan pada pembuluh darah otak yang dikenal sebagai Trombolisis. Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk upaya penyelamatan pada stroke hemoragik ataupun stroke iskemik
Pencegahan Stroke
Stroke dapat dicegah melalui penerapan gaya hidup sehat. Risiko mengalami stroke akan berkurang jika:
-
Selalu mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang.
-
Berolahraga secara teratur.
-
Tidak merokok.
-
Tidak minum alkohol.
-
Berusaha menurunkan tingkat kolesterol dan tekanan darah tinggi dengan obat-obatan.